Showing posts with label CAD Design. Show all posts
Showing posts with label CAD Design. Show all posts

Tuesday, January 25, 2011

Solar Collector for Water Heater

Suatu karunia yang sangat besar, Indonesia sebagai negara yang berada pada daerah katulistiwa, dapat memanfaatkan energi yang berasal dari matahari untuk berbagai keperluan hampir sepanjang waktu, salah satu diantaranya adalah untuk memanaskan cairan. Untuk itu dibutuhkan suatu peralatan yang berfungsi untuk mengumpulkan energi radiasi yang datang dari matahari, peralatan ini disebut kolektor surya.


Pemanfaatan energi surya dengan menggunakan kolektor surya biasanya digunakan untuk pemanas air di rumah tangga yang kebutuhan air sehari-harinya hanya sekitar 10 sampai 30 liter saja. Namun, untuk memenuhi kebutuhan air panas sebanyak 100 liter/hari untuk usaha laundry dibutuhkan suatu rancangan kolektor surya yang baik. Rancangan kolektor surya untuk usaha ini difokuskan pada kolektor surya jenis plat datar (flat plate solar collector). Rancangan unit pemanas air dengan energi surya ini harus memenuhi kebutuhan secara rutin. Oleh karena itu, dalam perancangan unit pemanas air ini harus ditentukan berapa besar energi yang diperlukan untuk memanaskan air, luas penampang kolektor surya, bahan penutup kolektor, bahan isolator, dan bahan lainnya serta bahan dan dimensi pada tangki penampungan air.Pemanfaatan energi surya dengan menggunakan kolektor surya biasanya digunakan untuk pemanas air di rumah tangga yang kebutuhan air sehari-harinya hanya sekitar 10 sampai 30 liter saja. Namun, untuk memenuhi kebutuhan air panas sebanyak 100 liter/hari untuk usaha laundry dibutuhkan suatu rancangan kolektor surya yang baik. Rancangan kolektor surya untuk usaha ini difokuskan pada kolektor surya jenis plat datar (flat plate solar collector). Rancangan unit pemanas air dengan energi surya ini harus memenuhi kebutuhan secara rutin. Oleh karena itu, dalam perancangan unit pemanas air ini harus ditentukan berapa besar energi yang diperlukan untuk memanaskan air, luas penampang kolektor surya, bahan penutup kolektor, bahan isolator, dan bahan lainnya serta bahan dan dimensi pada tangki penampungan air.



Untuk melihat full paper tentang solar collector, silakan klik link berikut ini:


Biogas


Kebutuhan energi dirasakan sangat meningkat saat sekarang ini. Sumber energi fosil yakni bahan bakar minyak telah dieksploitasi habis-habisan. Di daerah pedesaan beberapa negara berkembang biaya transportasi menjadi pembantas untuk distribusi bahan bakar fosil ini dan dalam berbagai hal telah banyak terjadi bahwa biaya produksi, harga, dan penggunaan sumber daya energi lebih banyak dipengaruhi oleh kebijaksanaan produksi nasional daripada kekuatan pasar yang ada. Sumber daya energi fosil yang tersedia di perut bumi semakin berkurang sedangkan jumlah penduduk bumi semakin bertambah. Oleh karena itu dalam mengantisipasi krisis energi, banyak negara termasuk Indonesia yang sudah memulai untuk mengembangkan energi terbarukan (renewable energy) pada era tahun 1970 an.

Dewasa ini usaha peternakan di Indonesia cukup maju dan berkembang pesat dibandingkan dengan dua atau tiga dasawarsa yang lalu. Hal ini akibat dari masuknya bibit-bibit unggul dari luar negeri yang dikembangbiakan secara intensif seperti masuknya ayam boiler dari Eropa, sapi potong dari Australia, dan lain-lain. Apalagi dengan campur tangan perusahaan-perusahaan besar yang telah membuka usahanya dalam bidang peternakan secara besar-besaran.

Sebagai akibat dari banyaknya usaha-usaha dalam bidang peternakan tersebut adalah terakumulasinya limbah petenakan berupa feses (kotoran) dan sisa pakan. Potensi limbah peternakan di Indonesia cukup besar. Sebagai gambaran dapat dilihat data berikut ini : 1 (satu) ekor sapi dewasa menghasilkan feses sekitar 20 kg/hari (Gunnerson dan Stuckey, 1986). Berdasarkan data tersebut jika dikonversi dalam perusahaan penggemukan sapi dengan jumlah antara 1500-7000 ekor, akan menghasilkan feses sebanyak 30-140 ton per hari atau sekitar 10.9-51.1 ribu ton per tahun. Jumlah yang sekian besar ini hanya dari sebuah perusahaan penggemukan sapi saja. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa potensi limbah peternakan, khususnya limbah dari usaha peternakan sapi yang cukup besar. Oleh karena itu, perlu dicarikan upaya penanganannya. Disamping sebagai pupuk kandang, kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk bahan bakar, dengan terlebih dahulu dibuat briket agar tampilannya lebih baik dan lebih mudah dalam penggunaannya sebagai bahan bakar.

Biogas merupakan salah satu sumber renewable energy yang mampu menyumbangkan andil dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan bakar . Bahan baku sumber energi ini merupakan bahan nonfosil, umumnya adalah limbah atau kotoran ternak yang produksinya tergantung atas ketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia, karena dapat tumbuh kembali setiap saat selama dipelihara dengan baik. Sebagai pembanding yaitu gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewable energy. Gas alam berasal dari fosil yang pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun.

Sistem biogas bertujuan untuk mengumpulkan gas metan, yaitu gas yang mudah terbakar yang dapat digunakan untuk memasak, alat penerangan gas, menjalankan mesin-mesin pembakaran, dan menciptakan energi listrik. Gas metan tercipta secara alami ketika kotoran hewan, kotoran manusia, sekam padi, daun-daun, tanaman air dan rumput membusuk. Dalam sistem biogas, bahan-bahan yang membusuk ini dikumpulkan dalam tangki biogas, gas akan terperangkap dan terkumpul dalam tangki untuk kemudian dimanfaatkan. Bahan-bahan baru dapat terus ditambahkan ke dalam tangki, dan bahan-bahan lama dapat dikeluarkan dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi. Limbah yang dihasilkan dari dari manusia maupun hewan cukup besar.


Berikut ini adalah desain unit pembangkit biogas:
1. Tipe Fix Dome : Tipe ini digunakan untuk membuat biogas dengan bahan baku kotoran sapi, daun-daunan kering, ataupun sampah organik lainnya.


    

2. Tipe terapung: Tipe ini digunakan untuk membuat biogas dengan bahan baku limbah yang berasal dari rumah sakit, rumah tangga, ataupun pabrik.




Untuk mendownload full papernya klik disini
sedangkan untuk melihat detail desain biodigester tipe terapung silakan klik disini

Wednesday, January 19, 2011

Create Spring

 
1. Click New (File>New) , click Part , OK .
2. Click Option (Tools>Option…) , select Document Properties tab. Select Units , under Unit System select IPS (inch, pound, second) OK.
3. Select Top Plane , from lower left menu select Normal To.  
4. Click Sketch in Command Manager, click Circle . As you can see on upper right corner sketch icon appear indicate that you’re on sketch mode.
5. Pick Origin point as starting point, drag to right hand side no need to be exact the size will define in later step. Press keyboard ESC to end circle sketch.
Note: There is two type line generated by in sketching, the one with black line and blue line. Black line is line that fully defined and blue line is under defined..
6. Define sketch with dimension. Click Smart Dimension , and start dimensioning pick circle edge and set to 0.50in . Press keyboard ESC to end smart dimension.
7. Change display to Isometric view. 
8. Insert coil, Click Insert>Curve>Helix/Spiral .
9. Press F to zoom fit, set Parameters Constant Pitch , Pitch 0.10in Revolutions 4 , Start angle 0.0deg and  
10. Click to Right Plane , click Normal To .
11. Click Sketch , click Circle . Sketch circle at start point, then click Smart dimension set circle diameter to 0.05in .  
12. Click exit sketch. Click Features and activate features menu. Click Swept Boss/Base and set Profile to Sketch2 by click on circle sketch  and set Path by click helix path  and .
13. Change display to Isometric view. 
14. Press F to zoom fit.

Create a Simple Part in Solidworks


1. Click New (File>New) , click Part , OK.
2. Click Option (Tools>Option…) , select Document Properties tab. Select Units , under Unit System select IPS (inch, pound, second) OK.
3. Select Top Plane , from lower left menu select Normal To. 
4. Click Sketch in Command Manager, click Rectangle. As you can see on upper right corner sketch icon appear indicate that you’re on sketch mode.
5. Pick Origin point as starting point, drag to right hand side no need to be exact the size will define in later step. Press keyboard ESC to end rectangle sketch.

Note: There is two type line generated by your sketching, the one with black line and blue line. Black line is line that fully defined and blue line is under defined.
6. Define sketch with dimension. Click Smart Dimension , and start dimensioning pick vertical line and set to 2.00in , pick horizontal line and set to 2.00in . Press keyboard ESC to end smart dimension
7. Build feature from sketch, click Features and activate features menu. Click Extruded Boss/Base and set D1 to 0.5in and 
8. Click front top face , click Normal To . Activate sketch menu by click Sketch and select Circle. Sketch 4 circle at four edges. 
9. Define new circle sketch, click Smart Dimension , set diameter circle to 0.2in . Select distance for edge set to 0.3in .
10. Click Circle and sketch one circle at center.
11. Define new circle sketch, click Smart Dimension , set diameter circle to 1.0in . Select distance for edge set to 1.0in. 
12. For cut click Features , click Extruded Cut , under Direction 1, Through All and .

 
Powered by Blogger