Friday, December 27, 2013

Menjadi Role Model bagi Orang Lain



Siapakah tokoh yang membuat Anda terinspirasi?
Siapakah artis yang Anda sukai?
Siapakah pemain sepak bola yang Anda kagumi?

Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu dapat kita jawab satu persatu namun bisa saja jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut berbeda setiap orang. Tentunya kita punya alasan mengapa kita mengagumi, menyukai, atau membuat kita terinspirasi kepada seseorang. Entah karena sikapnya, kemampuannya, kehebatannya, kepintarannya, atau pun ada nilai positif lain yang membuat orang itu menjadi magnet bagi diri kita.

Sekarang pertanyaannya adalah pernahkan Anda berpikir bagaimana menciptakan magnet sendiri untuk menarik orang lain ke dalam dunia Anda?
Magnet disini adalah sebuah role model atau teladan. Menurut wikipedia, role model adalah person who serves as an example, whose behavior is emulated by others atau sesorang yang berperilaku yang dapat dicontoh oleh orang lain. Tentunya yang dimaksud disini adalah perilaku yang positif. Jika kita sebagai seorang pemimpin dalam suatu organisasi, maka hal ini menjadi sangat krusial mengingat banyak pasang mata yang sedang mengamati diri kita. Banyak sekali arahan dan perintah dari pemimpin yang diinstruksikan kepada bawahan dengan tujuan pekerjaan dalam organisasi tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Bayangkan saja jika seorang pemimpin tidak memiliki teladan, pastinya anggotanya tidak akan mendengarkan apa yang dibicarakan pemimpin tersebut. Contohnya ketika seorang atasan ingin menegur bawahannya yang sering terlambat masuk kerja sedangkan dia sendiri juga suka terlambat masuk kerja, lalu apa tanggapan si bawahan tersebut setelah mendapat teguran si atasan? Anda pasti dapat memperkirakannya sendiri.

Role model tidak mutlak harus dimiliki oleh seorang atasan karena kita sendiri tiap individu adalah seorang pemimpin minimal pemimpin bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Lalu, apa saja yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang teladan bagi orang lain? Ada 3 kompetensi dasar yang dapat menjadikan diri kita sebagai role model dan inspirator bagi orang lain:

1. Knowledge
Seorang pemimpin harus mempunyai dan menguasai pengetahuan atau wawasan yang luas di berbagai bidang, khususnya bidang yang di gelutinya. Pemimpin yang mempunyai dan menguasai pengetahuan yang luas mampu melihat segala hal jauh kedepan, membuat sasaran-sasaran yang tepat dengan perencanaan yang hebat serta strategi yang kuat. Pengetahuan dan keterampilan seorang pemimpin yang profesional tidak akan disimpan untuk dirinya sendiri tetapi dapat dibagikan kepada rekan kerja, bawahan, maupun atasannya. Jangan takut untuk berbagi ilmu, karena semakin kita membagikan ilmu kepada orang lain semakin banyak pula yang kita dapat dan dapat meninggikan derajat kita di mata mereka.

2. Human Skill
Seseorang pemimpin memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Hal inilah yang digunakan pemimpin profesional dalam menjaga timnya agar tetap semangat, antusias dan mengerti serta paham apa yang menjadi sasaran mereka. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan asertif sehingga mampu mengkomunikasikan apa yang menjadi sasaran tim dengan jelas dan memastikan setiap anggota tim tahu kemana tim ini akan berjalan. Memotivasi anggota tim untuk memberikan yang terbaik dan mau menerima suatu tanggung jawab tanpa takut untuk mendelegasikan.

3. Attitude Quality
Antusias dan semangat tinggi dalam mencapai tujuan adalah sikap diri yang paling disorot dari seorang pemimpin. Loyal terhadap tim dan perusahaan serta selalu menciptakan lingkungan kerja yang  merupakan beberapa karakter yang perlu dimiliki seorang pemimpin untuk menjadi role model. Intinya adalah seorang pemimpin mampu memberikan aura yang positif bagi dirinya sendiri maupun bagi timnya. Berpikir dan berjiwa besar dalam menanggapi suatu permasalahan serta dapat menjaga sikapnya di depan timnya.

Sekarang pilihan ada di tangan Anda, kapan Anda dapat memulai untuk menjadi Role Model untuk orang lain?
Tekadkan diri kita untuk memulai SAAT INI JUGA...

Thursday, December 26, 2013

7 Kebiasaan Manusia yang Paling Efektif





Mengukip apa yang telah dijabarkan oleh Stephen Covey di dalam bukunya "7 Habits of Highly Effective People" merupakan suatu modal penting bagi kita sebagai manusia untuk meneladaninya. Rasanya saya perlu untuk membagikan hal yang sangat berguna ini untuk dapat direnungkan bagi kita semua. Tujuannya adalah agar setiap pekerjaan yang kita jalani dapat berjalan efektif dan tepat sasaran. Berikut ini ringkasan yang bisa dikutip dari buku tersebut. Stephen Covey membagi 7 kebiasaan tersebut ke dalam 3 sub golongan kebiasaan, yaitu:

I. Kemandirian atau kemenangan individu
Tiga kebiasaan yang pertama memberikan arahan kepada kita agar lepas dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):
  • Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif
Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektifitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (resposibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
  • Kebiasaan 2: Tujuan akhir
Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
  • Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan II.

II. Kemenangan publik atau Interdependensi
Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
  • Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang
Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
  • Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.
  • Kebiasaan 6: Sinergi
Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.

III. Pembaharuan diri
Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
  • Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.

Dikutip dari:
Buku 7 Habits of Highly Effective People karangan Stephen Covey dan sumber pendukung lainnya.

Friday, December 20, 2013

"Menjual Diri" Lewat CV



Oi oi oi... sekarang awe mau bagi-bagi tips buat "menjual diri". Jangan berkonotasi negatif dulu ya... Maksud menjual diri disini buat meyakinkan seseorang tentang kemampuan yang dimiliki diri biasanya buat mendapatkan pekerjaan. CV merupakan gerbang pembuka jobseeker untuk "menjual diri" agar dapat menarik calon tempat mereka akan bekerja. Layaknya sebagai seorang sales, dia harus menguasi semua produk dan bisa meyakinkan kepada calon pembeli supaya bisa terjual. Oke guys, biar ga bertele-tele langsung aja kita lihat tips-tips "menjual diri" melalui CV:

Pertama, CV yang dibuat harus terupdate. Masukan segala informasi sampai paling terkini, seperti foto, no. hp, alamat, pendidikan, pengalaman, dll.

Kedua, Usahakan CV dibuat seringkas dan se simpel mungkin namun tetap menarik. Jangan sampai 'lebay' dalam memasukkan informasi. Terkadang ada yang memiliki banyak pengalaman organisai ataupun pengalaman lainnya ditulis semua sampai CV mencapai beberapa lembar. Atau jangan sampai juga mendesain CV dengan desain yang lebay dan norak. Pokoknya sebisa mungkin CV itu 1 lembar aja atau maksimal 2 lembar. Oiya, gunakan desain sendiri ya untuk CV jangan gunakan format yang udah ada yang banyak dijual.

Ketiga, Tulislah fakta, jangan fiksi. Hindari menulis keahlian atau pengalaman yang sebenarnya Anda belum kuasai sepenuhnya. Percalah bahwa apa yang Anda tulis di CV akan diverifikasi kemudian. Begitu Anda tidak bisa menjelaskan dan membuktikannya, tamatlah riwayat Anda.

Keempat, Usakan tulislah CV dalam Bahasa Inggris. Bukannya tidak nasionalisme, tapi saat ini kita memasuki era globalisasi. Ingat, jangan menjiplak CV berbahasa Inggris dari orang lain karena itu akan mengekspektasikan pewawancara terhadap kemampuan B. Inggris Anda. Sekali lagi,  jika Anda tidak bisa membuktikannya, tamatlah riwayat Anda.

Kelima, Sesuaikan CV dengan perusahaan dan posisi tempat Anda melamar. Adakalanya beberapa posisi yang ditawarkan perusahaan bertolak belakang dengan pendidikan, pengalaman, atau keahlian yang Anda cantumkan di CV. Misalnya di Anda melamar untuk posisi Analayst yang membutuhkan tingkat ketahanan yang tinggi untuk mengolah data dan diperlukan orang yang suka kerja di indoor. Tetapi, di CV Anda menuliskan bahwa Anda suka dengan pekerjaan outdoor dan pengalaman Anda juga kebanyakan untuk porsi yang outdoor dan dinamis. Kalau contoh seperti ini, Anda akan sia-sia. Intinya, sebelum mengirim cek dulu CV Anda sedetil mungkin.

Keenam, Buatlah kesan pertama Anda begitu menggoda. Sangat disarankan buatlah CV yang semenarik mungkin seperti gunakan font yang mudah terbaca seperti Arial, Times New Roman, Calibri, atau Garamond. Jangan gunakan font lebih dari satu jenis dan font yang 'alay' ya. Lalu, foto yang Anda cantumkan harus terlihat rapi, atraktif, dan profesional, jangan sampai foto seperti model kalau Anda apply di perusahaan non entertainment.

Inti dari membuat CV adalah Jadilah Diri Terbaik Anda Sendiri. Boleh meniru tetapi modifikasilah sesuai dengan diri Anda, ingat prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Oke guys, Sekian dulu tips hari ini, kalau ada tambahan tips lainnya yang membangun silakan ditambahkan ya. Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya jobseeker yang freshgraduate.

Surabaya oh Surabaya

Ketika mendengar Surabaya biasanya yang tergambar adalah patung ikan hiu dan buaya di pusat kota Surabaya. Nah kali ini awe dapet kesempatan buat berkunjung ke kota yang satu ini. Tujuan kesini dalam rangka training OJT di cabang. Selama 1 bulan disini ga ada yang terlalu menarik dengan Surabaya. Tetapi awe melihat sisi positif dari kota ini seperti banyaknya taman kota yang tersebar di spot-spot tertentu dan sungai yang bersih dan tertata rapi serta perumahan yang bersih sampe ke gang-gang kecil.
Hal lain dari kota ini adalah Cuaca yang panas banget melebihi panasnya waktu awe di kalimantan. Huaaah.... parah banget dah.
Selain di Surabaya, awe juga sempet ke daerah lain kaya Gresik, Lamongan, Sidoarjo sampe nyebrang lewat jembatan Suramadu ke Pamekasan.
Semua kota-kota itu sama panasnya kaya Surabaya.
Super Hot...

OK... segini aja yang bisa awe ceritain tentang perjalanan di Surabaya abis ga terlalu menarik sih kotanya... heheheh....

Sunday, May 19, 2013

Nongol Lagi

Ciluuk... Baaaaaa....

Eh balik lagi deh ke blog ni...

udah lama juga ga ngeblog... ternyata udah 2 tahun dari postingan terakhir.
Padahal dulu pengen banget ngeblogging tiap ada hal yang menarik...

Maklum 2 tahun ini aw ngilang ke negri sebrang... huaahaaa...
Iye maksudnye kerja ke pelosok dunia di kebon sawit jadi semua serba terbatas...
Jadi ceritanye setelah dari Rindam aw ke Riau terus ke Kaltim trus balik lagi deh sekarang ke Jakarta.
Pokoknye banyak nyang pengen diceritain deh... termasuk ehm ehm...
termasuk perubahan status aw dari lajang jadi udah beristri... alhamdulillah....


Pengen sih cerita satu persatu pengalaman yang aw udah dapetin selama berkelana tapi berhubung ini nulis di warnet entar aja deh kalo laptop udah sembuh syukur2 bisa ada yang baru... aminnn... soalnye laptopnye rusak total abis pulang dari kebon...


Tungguin aje deh ntar postingan nyang laennye....

Thursday, June 2, 2011

18 Hari Digojlok ala Militer



Eh udah lama nih kagak nulis cerita di blog. Tapi sekarang kondisinye udeh beda lagi. Kalo dulu statusnye masih mahasiswa terus berubah jadi pemburu kerja, sekarang udeh jadi setengah karyawan.
Lah kok, setengah karyawan?
Hehe... Maksudnye sekarang ane keterima program MT nye Astra Agro Lestari.

MT apaan lagi tuh?
MT ntu kependekan dari Management Trainee, ntu tuh program penerimaan calon pegawai perusahaan lewat jalur khusus nyang ntar bakalan dijadiin pimpinan gitu deh.

Trus Astra Agro Lestari perusahaan apaan?
Meskipun Astra terkenal ame perusahaan otomotif kaya Toyota, Honda, Isuzu, Daihatsu, de el el. Tapi ini Astra nyang super beda bidangnye. Astra Agro Lestari nyang biasenye disingkat AAL ntu perusahaan agribisnis khusunye kelapa sawit nyang produknye minyak CPO dan PKO. AAL termasuk perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Oiye kalo kagak tau minyak CPO sama PKO ga usah nanya sekarang dah, ntar ade waktunye... kalo dibahas disini ga nyambung jek ame temanye...

Nah, balik ke tema... ceritenye udeh keterima di AAL, kite semua ada 33 orang digojlok di Rindam Jaya.

Aduuuuhhh, Rindam Jaya minyak apaan lagi tuh???
Haha... Rindam Jaya ntu bukan minyak, tapi tempat pendidikan militer dibawah Kodam Jaya TNI-AD. Begitu jek maksudnye....
Jadi, semua peserta MT dididik fisik, mental, ame kepemimpinannye disini jek. Kite disono dikarantina kagak boleh keluar dari kawasan ntu.
Hari pertama aje, fisik kite udeh diporsir ame pelatih disono. Uuuh dongkol banget waktu disuruh tiarap, guling, jalan jongkok, hah pokoknye fisik ni kaget banget dah....
Tapi hari-hari berikutnye kite udeh biasa deh ame yg istilahnye push up, sit up, hormat, jalan baris, ampe mandi bareng... (uuupsss nyang terakhir sebenernye disensor nih).

Yups, selama 18 hari pelatihan kite dituntut harus selalu kompak kapan n dimane aje. Contohnye kalo pergi dari satu tempat ke tempat laen kaya mao ke masjid ato mao makan harus bareng2, baris, n harus nyanyi... Terus kite juga dibiasain bangun pagi2, ronda alias jaga barak, beresin tempat tidur ame lemari masing2 ampe rapi serapi rapinye, trus kite juga wajib piket tiap hari nyang namenye korpey (curve). Oiye ade lagi, kite juga dibiasain selalu hormat ame komandan atowe ame orang nyang lewat di deket kite...

Nah, selaen di Markas Rindam Jaya, kite juga dilatih ampe ke Gunung Bunder ampe 3 hari 2 malem, tempat latihan tempurnye Rindam Jaya nyang ade di daerah Bogor, tepatnye deket kampus ane IPB di daerah Ciampea. Ntu tuh di kawasan konservasi Gunung Halimun... Kalo kagak tau juga cari aje deh di Mbah Google.

Disono kite digojlok buat tes mental nyang kegiatannye Caraka Malem. Kite disuruh nyampein berita ke komandan nyang ade di pos finish supaye kagak ketauan musuh... kite disuruh jalan sendirian malem2 lewat utan, gelap banget, ame pake ade acare segala ditakut2in lagi pake pocong2an... Tapi kate temen emang ade pocong beneran di sepanjang jalan...
Duh waktu ntu ane bingung juga takut nyasar, ye walopun ade petunjuk arah tapi kan kite harus jeli nyari petunjuk arahnye... ampe temen ade nyang nyasar dicari ampe setengah jam baru ketemu.... hahaha...

Terus besoknye dilatih fisik buat lewatin semua rintangan kaya jala.... (ape ye namenye, ane jadi lupa) nyang pasti kaya spiderman, terus flying fox, terus jembatan tali dua, terus turun ame naek bukit, ampe turun tebing... istilahnye ane lupa semua...

Nah malem kedua ade renungan malem ame api unggun, terus hari terakhir kite diajarin buat bisa bertahan hidup atowe bahasa kerennye survival... Disono kite dikenalin ame tumbuh2an liar yang bisa dimakan trus diajarin juga cara nangkep uler trus dimakan deh dagingnye.... hehe ternyata daging uler lebih enak dari daging ayam....

Abis di gunung, kite balik lagi deh ke markas Resimen Induk Daerah Militer Jayakarta (Rindam Jaya) buat nyelesaian sisa harinye ampe tanggal 30 Mei 2011.

Mudah2an jiwa disiplin, hormat, kekuatan mental dan fisik nyang diajarin selama di Rindam jadi bekal kite selama kerja di perusahaan kite tercinta PT. Astra Agro Lestari, Tbk.

Friday, April 29, 2011

S2 atau Berkarir ?

Mungkin sebagian orang bingung menentukan sebuah pilihan yang akan menentukan nasibnya di masa mendatang. Sebuah pilihan yang sangat krusial, bila benar maka mereka akan bahagia dan sukses akan tetapi bila salah mereka akan jatuh pada kesengsaraan dan penyesalan. Kondisi ini bisa diibaratkan kita berada pada sebuah papan keramat yang menyajikan sebuah pilihan yang amat menentukan nasib baik atau buruk. Disini faktor "luck" memiliki arti yang sangat penting. Keberuntungan yang sangat diharapkan dari sebuah pilihan di papan keramat tersebut. Tetapi papan keramat hanyalah sebuah permaianan yang hanya membutuhkan faktor "luck".
Berbeda dengan kondisi kehidupan sebenarnya, dimana kita harus berhadapan dengan sebuah pilihan yang sulit. Bagi saya, untuk menentukan sebuah pilihan yang tepat setelah lulus kuliah Sarjana merupakan sebuah kondisi yang amat sangat membingungkan dan membutuhkan sebuah pertimbangan yang sangat besar. Keinginan saya untuk bisa terus melanjutkan S2 memang sangat terbuka lebar terlebih lagi saya mendapatkan tawaran untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Jepang bahkan hingga S3 dengan beasiswa penuh tanpa ada sepeser uang dari saya yang tercecer. Fasilitas rekomendasi dari dosen pembimbing saya yang juga seorang rektor di IPB sangat bisa memuluskan saya untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Tetapi disisi lain, saya memiliki pertimbangan lain yaitu saya ingin bekerja dan berpenghasilan serta mencari pengalaman profesional agar tidak tergantung dengan orang tua lagi. Sebenarnya rencana saya setelah lulus sarjana adalah ingin bekerja, kemudian berwirausaha, lalu baru melanjutkan studi untuk mencapai tingkatan derajat yang lebih tinggi.

Akhirnya semua peluang saya coba. Dimulai dengan melamar sebagai calon karyawan di beberapa perusahaan dan melamar sebagai calon penerima beasiswa Monbukagusho dari pemerintah Jepang lewat jalur khusus. Sebuah persiapan yang tergesa-gesa dan terkesan seadanya membuat saya khawatir terhadap semuanya tidak akan dapat. Alhasil, karena faktor Bahasa Inggris saya kurang memenuhi syarat, maka saya gagal untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Saya memang sangat menyesal kenapa persiapan untuk mencapai angka TOEFL yang disyaratkan tersebut saya tidak serius berusaha, padahal saya yakin mampu menaklukannya. Sebenarnya peluang untuk melamar sebagai calon penerima beasiswa tersebut masih terbuka lebar pada 3 bulan berikutnya. Namun karena sudah patah arang saya sejenak melupakan impian sesaat tersebut dan fokus untuk mencari pekerjaan. Dengan kondisi sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, ternyata saya mencoba-coba mencari informasi peluang beasiswa lain. Tetapi karena terlanjur muak dengan kata TOEFL maka saya tidak berusaha meningkatkan nilai TOEFL tersebut.

Masa penantian hampir 4 bulan menganggur dan tidak jelas menentukan arah kemana serta selalu mencoba semua peluang yang ada tanpa mempertimbangkannya secara matang akhirnya berkakhir. Tepat pada akhir bulan April 2011 saya dinyatakan diterima oleh sebuah perusahaan besar di bidang Agribisnis, PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Setelah mendapat kabar tersebut, saya langsung mengabarkan kepada advisor saya di Jepang bahwa saya tidak jadi mencoba untuk melamar sebagai calon penerima beasiswa Monbukagusho program African and Asia Pasific (AAP) lewat jalur khusus dengan pertimbangan bahwa saya belum mampu menaklukan TOEFL dalam waktu yang singkat dan ingin berkarir.

Dari pengalaman saya ini, saya mengambil pelajaran yang bisa saya bagikan kepada orang banyak, diantaranya:
  1. Sedini mungkin kita harus bisa menentukan arah hidup ke depan dengan mempertimbangkan pengalaman orang lain, kemampuan dan kondisi pribadi, serta peluang yang ada. Jangan berpikir "nanti saja", harus lakukan sesegera mungkin agar nantinya kita tidak pusing.
  2. Maksimalkan peluang dengan mempersiapkan diri sematang mungkin dan jangan tergesa-gesa.
  3. 3Fokus pada tujuan dan jangan biarkan pendirian goyah pada kemungkinan lain serta jangan mencoba-coba membuka diri dan mencoba peluang lain tanpa adanya rasa keinginan dan minat yang kuat. Hilangkan kata-kata "iseng-iseng berhadiah". Karena kita hidup bukan untuk iseng semata tetapi mencari kehormatan diri baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga kisah saya bisa memberikan inspirasi dan masukan bagi orang lain. Saya harapkan kita semua bisa menjadi orang yang mulia baik di dunia maupun di akhirat kelak.

 
Powered by Blogger