Akhirnya semua peluang saya coba. Dimulai dengan melamar sebagai calon karyawan di beberapa perusahaan dan melamar sebagai calon penerima beasiswa Monbukagusho dari pemerintah Jepang lewat jalur khusus. Sebuah persiapan yang tergesa-gesa dan terkesan seadanya membuat saya khawatir terhadap semuanya tidak akan dapat. Alhasil, karena faktor Bahasa Inggris saya kurang memenuhi syarat, maka saya gagal untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Saya memang sangat menyesal kenapa persiapan untuk mencapai angka TOEFL yang disyaratkan tersebut saya tidak serius berusaha, padahal saya yakin mampu menaklukannya. Sebenarnya peluang untuk melamar sebagai calon penerima beasiswa tersebut masih terbuka lebar pada 3 bulan berikutnya. Namun karena sudah patah arang saya sejenak melupakan impian sesaat tersebut dan fokus untuk mencari pekerjaan. Dengan kondisi sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan, ternyata saya mencoba-coba mencari informasi peluang beasiswa lain. Tetapi karena terlanjur muak dengan kata TOEFL maka saya tidak berusaha meningkatkan nilai TOEFL tersebut.
Masa penantian hampir 4 bulan menganggur dan tidak jelas menentukan arah kemana serta selalu mencoba semua peluang yang ada tanpa mempertimbangkannya secara matang akhirnya berkakhir. Tepat pada akhir bulan April 2011 saya dinyatakan diterima oleh sebuah perusahaan besar di bidang Agribisnis, PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Setelah mendapat kabar tersebut, saya langsung mengabarkan kepada advisor saya di Jepang bahwa saya tidak jadi mencoba untuk melamar sebagai calon penerima beasiswa Monbukagusho program African and Asia Pasific (AAP) lewat jalur khusus dengan pertimbangan bahwa saya belum mampu menaklukan TOEFL dalam waktu yang singkat dan ingin berkarir.
Dari pengalaman saya ini, saya mengambil pelajaran yang bisa saya bagikan kepada orang banyak, diantaranya:
- Sedini mungkin kita harus bisa menentukan arah hidup ke depan dengan mempertimbangkan pengalaman orang lain, kemampuan dan kondisi pribadi, serta peluang yang ada. Jangan berpikir "nanti saja", harus lakukan sesegera mungkin agar nantinya kita tidak pusing.
- Maksimalkan peluang dengan mempersiapkan diri sematang mungkin dan jangan tergesa-gesa.
- 3Fokus pada tujuan dan jangan biarkan pendirian goyah pada kemungkinan lain serta jangan mencoba-coba membuka diri dan mencoba peluang lain tanpa adanya rasa keinginan dan minat yang kuat. Hilangkan kata-kata "iseng-iseng berhadiah". Karena kita hidup bukan untuk iseng semata tetapi mencari kehormatan diri baik di dunia maupun di akhirat.